27 Siswa SMAN 2 Praya Ikuti Program SPM

LOMBOK TENGAH – Sebanyak 27 siswa SMAN 2 Praya Kelas XII, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi NTB mengikuti kegiatan pra Sekolah Pasar Modal (SPM).

Kegiatan tersebut merupakan awal dari Galeri Edukasi Investasi (GEI). Pendirian GEI ini merupakan hasil MoU antara SMAN 2 Praya dengan BEI, OJK, Perusahaan Sekuritas Pintrachob dan AMM.

Pendirian GEI ini diharapkan dapat meningkatkan literasi keuangan warga SMAN 2 Praya, khususnya dan masyarakat umumnya.

Hal ini sesuai dengan apa yang dicanangkan oleh pemerintah kabupaten berkenaan dengan bulan inklusi keuangan pada Oktober 2022 lalu.

Guru Penggerak SMAN 2 Praya, Mujiarti mengatakan, pemahaman tentang teori pasar modal merupakan salah satu programnya.

“Jadi, tugas guru penggerak seperti saya itu mencetuskan program yang berpihak kepada siswa,” kata Mujiarti, Sabtu 14 Januari 2023.

Menurutnya, program dasar yang diberikan dalam sosialisasi itu terkait dengan cara mengoperasikan aplikasi profits anywhere.

Siswa yang mengikuti program tersebut, harus sudah memiliki KTP dan rekening tabungan.

“Pasar modal yang kami kenalkan ini sangat aman, karena ada OJK juga di sana,” ujarnya.

Adapun bentuk kegiatan, lanjut guru ekonomi itu, berupa dasar investasi, bagaimana berinvestasi dan cara memilih perusahaan untuk berinvestasi.

“Hal ini juga dilakukan agar mereka terhindar dari investasi bodong,” terangnya.

Nantinya para siswa itu akan ada gathering, yang mana galeri dinilai oleh pihak BEI.

“Galerinya sudah ada di perpustakaan sekolah dan di sana sudah disiapkan komputer serta link untuk mengakses,” tuturnya.

Tujuan lain dari edukasi pasar modal, lanjutnya, siswa yang tadinya konsumtif menjadi produktif. Setelah mahir, mereka juga nantinya dapat menerapkan ini kepada masyarakat umum.

Selain memotori para siswa, peran guru penggerak juga dituntut untuk mengembangkan komunitas praktisi di sekolah.

“Hal ini akan dirilis dengan program lesson study,” ungkapnya.

Selanjutnya, ditindaklanjuti dengan kegiatan pembimbingan penulisan karya ilmiah seperti PTK maupun best practise.

Selaku Guru Penggerak, pihaknya menyadari akan adanya tantangan yang cukup berat. Atas dasar itu, dia berharap dukungan dari berbagai pihak, terutama kepala sekolah dan rekan sejawat. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *