Menu

Mode Gelap
 

Headline · 19 Jan 2023 05:47 WIB ·

Siswa SMKN 3 Pujut Dilatih Pola Penanganan Bencana Alam


 Korps Suka Rela Universitas Mataram saat memberikan pelatihan terkait dengan pertolongan pertama pada kecelakaan kepada siswa-siswi SMKN 3 Pujut, Rabu 18 Januari 2023. Perbesar

Korps Suka Rela Universitas Mataram saat memberikan pelatihan terkait dengan pertolongan pertama pada kecelakaan kepada siswa-siswi SMKN 3 Pujut, Rabu 18 Januari 2023.

LOMBOK TENGAH – KKN Tematik Universitas Mataram (Unram) Desa Rembitan, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah melaksanakan kegiatan sosialisasi dan mitigasi bencana alam.

Kegiatan itu bekerjasama dengan BPBD Provinsi NTB dan Korps Suka Rela (KSR) Unram. Dihadiri langsung Kepala BPBD NTB, H. Ruslan Abdul Gani, Kepala Desa Rembitan, Lalu Minaksa dan Kepala SMKN 3 Pujut, Akhirman Bakri di Gedung Edotel SMKN 3 Pujut, Rabu 18 Januari 2023.

Ketua Tim KKN Tematik Unram Desa Rembitan, Rahmad Suganda menyampaikan, kegiatan ini dilakukan secara langsung dengan sasaran utama siswa-siswi SMKN 3 Pujut, dengan melibatkan sekitar 50 peserta. Dalam hal ini, pihaknya mengusung tema “Desa Tangguh Bencana (Destana).

“Sosialisasi dan simulasi mitigasi bencana alam ini tujuannya untuk meningkatkan pengetahuan dan kesiap-siagaan masyarakat dalam menghadapi bencana alam,” kata Suganda.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala BPBD NTB, H. Ruslan Abdul Gani mengatakan, sekolah mitigasi bencana alam ini telah masuk dalam program BPBD NTB. Saat ini, SMKN 3 Pujut merupakan sekolah yang pertama kali menjadi tempat dilaksanakannya sosialisasi mitigasi bencana alam.

“Bencana merupakan suatu peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat. Ini disebabkan faktor alam, non alam maupun manusia yang menimbulkan korban jiwa,” jelasnya.

Sementara itu, resiko bencana adalah potensi kerugian yang ditimbulkan akibat bencana pada suatu wilayah dalam kurun waktu tertentu. Resiko tersebut diantaranya, kematian, luka sakit, jiwa terancam, hilangnya rasa aman, mengungsi, kerusakan atau kehilangan harta dan gangguan kegiatan masyarakat.

“Kami berharap melalui kegiatan pelatihan ini, ke depannya dapat terbentuk tim Taruna Siaga Bencana (Tagana) yang berhubungan langsung dengan masyarakat, baik itu sebelum terjadinya bencana, saat terjadinya bencana maupun setelah terjadinya bencana,” tegasnya.

Ditempat yang sama, Kepala Desa Rembitan, Lalu Minaksa menyatakan, dengan adanya kegiatan sosialisasi tersebut, pihaknya berharap Desa Rembitan bisa dijadikan sebagai desa prioritas penanganan bencana. Terlebih, desa ini rentan terhadap bencana banjir dan longsor di beberapa dusun.

“Sebenarnya, bukan hanya bencana alam yang harus ditangani pemerintah provinsi NTB, tapi ada juga bencana sosial yang harus dibenahi. Apalagi Desa Rembitan merupakan daerah penyangga KEK Mandalika,” terangnya.

“Kegiatan ini harus dilakukan untuk mengedukasi siswa-siswi, agar ke depannya bisa mereka terapkan di tengah masyarakat,” tambah Kepala SMKN 3 Pujut, Akhirman Bakri. (red)

Artikel ini telah dibaca 78 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Tahun Ini, SDIT Mutiara Hati Targetkan Penambahan Gedung Sekolah

21 September 2023 - 18:57 WIB

Kuasa Hukum CV. PAM akan Beberkan Aliran Dana Perusda KSB

20 September 2023 - 07:50 WIB

Ali Muhtasom Gantikan Herry Rachmat Widjaja Pimpin Poltekpar Lombok

19 September 2023 - 23:31 WIB

Selama Musim Kemarau, PDAM Lombok Tengah Salurkan Air Bersih di 80 Titik

19 September 2023 - 22:00 WIB

Gegara Tanah Warisan, DSA Diduga Aniaya Sepupu Sendiri

19 September 2023 - 12:49 WIB

Tarik Minat Investasi Publik, BP Batam Gelar Seminar di Lombok Tengah

18 September 2023 - 16:28 WIB

Trending di Daerah