Menu

Mode Gelap
 

Daerah · 11 Feb 2023 16:54 WIB ·

Pathul Bahri : Bau Nyale Ajang Promosikan Budaya Sasak


 Ribuan masyarakat saat turun menangkap Nyale di Kuta Mandalika, Sabtu 11 Februari 2023. Perbesar

Ribuan masyarakat saat turun menangkap Nyale di Kuta Mandalika, Sabtu 11 Februari 2023.

LOMBOK TENGAH – Bau Nyale merupakan tradisi masyarakat Sasak sejak turun-temurun. Tradisi menangkap cacing laut itu sudah kental di tengah masyarakat. Bahkan event Bau Nyale tersebut telah ditetapkan menjadi kalender event nasional.

Bupati Lombok Tengah (Loteng), HL. Pathul Bahri menyampaikan, event Bau Nyale ini harus bisa dikemas sebaik mungkin. Artinya, selain menjadi tradisi yang sudah berjalan sejak ratusan tahun silam, hal ini juga dapat dijadikan sebagai ajang untuk mempromosikan budaya Sasak kepada para wisatawan, baik itu wisatawan lokal maupun mancanegara.

“Event Bau Nyale ini peluang bagi kita untuk memperkenalkan pada dunia terkait budaya dan tradisi yang dimiliki masyarakat Loteng dan NTB pada umumnya,” ujar Pathul Bahri saat membuka acara malam puncak festival Bau Nyale di Pantai Tanjung An, Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Jum’at 10 Februari 2023.

Dikatakannya, saat ini masyarakat dari berbagai wilayah berkumpul untuk menyambut perayaan festival Bau Nyale di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika. Bahkan selain untuk menangkap Nyale, tujuan mereka juga untuk menikmati berbagai rangkaian kegiatan, seperti pertunjukan tradisi dan budaya, sejarah tentang Putri Mandalika, serta pemandangan indah lainnya.

“Hampir setiap tahun perayaan, antusias masyarakat sangat tinggi. Bahkan masyarakat dari luar Loteng juga ikut tumpah ruah di event Bau Nyale ini,” terangnya.

Dalam hal itu, ia juga meminta agar penyelenggaraan festival Bau Nyale tersebut tidak keluar dari konteks tradisi dan budaya. Agar hal itu bisa terus dipertahankan hingga ke generasi-generasi selanjutnya.

“Kita harus terus bekerjasama menjaga dan mempertahankan kearifan lokal yang dimiliki saat ini. Event Bau Nyale ini harus tetap berkesan dan membawa manfaat bagi masyarakat,” tegasnya.

Ditempat yang sama, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Vincentius Jemadu menyampaikan, perayaan event Bau Nyale tersebut harus menjadi trend untuk meningkatkan kunjungan wisatawan.

Sehingga, masyarakat harus bisa menciptakan nuansa baru tanpa harus meninggalkan tradisi dan budaya yang ada. Sebab, trend wisata adalah mencari keunikan. Apalagi tradisi menangkap cacing laut ini dapat menarik minat wisatawan dari berbagai daerah, hingga luar negri.

“Wisatawan itu butuhnya yang unik-unik. Apalagi mereka yang dari luar sangat menyukai itu. Jadi ini peluang bagi kita semua untuk memperkenalkan daerah dikancah dunia,” terangnya.

“Spirit pengorbanan yang dicontohkan Putri Mandalika, menjadi motivasi bagi masyarakat Kuta yang telah menyerahkan lahannya untuk dikelola. Agar bisa mendatangkan kesejahteraan bagi semua pihak,” ujar Sekda NTB, HL. Gita Ariadi saat menyampaikan sambutan Gubernur NTB, Zulkieflimansyah. (red)

Artikel ini telah dibaca 100 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Tahun Ini, SDIT Mutiara Hati Targetkan Penambahan Gedung Sekolah

21 September 2023 - 18:57 WIB

Kuasa Hukum CV. PAM akan Beberkan Aliran Dana Perusda KSB

20 September 2023 - 07:50 WIB

Ali Muhtasom Gantikan Herry Rachmat Widjaja Pimpin Poltekpar Lombok

19 September 2023 - 23:31 WIB

Selama Musim Kemarau, PDAM Lombok Tengah Salurkan Air Bersih di 80 Titik

19 September 2023 - 22:00 WIB

Gegara Tanah Warisan, DSA Diduga Aniaya Sepupu Sendiri

19 September 2023 - 12:49 WIB

Tarik Minat Investasi Publik, BP Batam Gelar Seminar di Lombok Tengah

18 September 2023 - 16:28 WIB

Trending di Daerah