LOMBOK TENGAH – Berbagai bentuk serapan aspirasi meluap saat reses Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) berlangsung. Mulai dari kurangnya suplai air bersih, permintaan sumur bor, infrastruktur jalan, kelangkaan pupuk subsidi hingga bantuan modal dan keterampilan usaha.
“Paling banyak dikeluhkan masyarakat kaitannya dengan keterbatasan ketersediaan layanan air bersih. Jadi mereka meminta pembangunan sumur bor. Dan aspirasi ini selalu muncul,” kata Ketua DPRD Loteng, M Tauhid, kemarin.
Tidak hanya itu, kondisi ruas jalan yang masih butuh perbaikan juga menjadi keluhan masyarakat. Hal itu muncul saat turun di Desa Muncan, Desa Monggas dan Desa Darmaji. Dimana, mereka meminta agar Pemerintah Daerah (Pemda) melakukan perbaikan ruas jalan Makam Ketak-Montong Batu-Monggas dan ke Desa Darmaji.
“Kondisi ruas jalan itu memang sudah tidak layak digunakan dan tidak pernah mendapat perhatian pemerintah. Jadi masyarakat sangat berharap ke depan ruas jalan itu bisa diperbaiki,” ujar politisi Gerindra ini.
Selain itu, lanjut anggota DPRD Dapil Kopang-Janapria ini, masyarakat juga mengeluhkan adanya kelangkaan pupuk pada musim tanam. Aspirasi tersebut disampaikan masyarakat di Dusun Penyaye Desa Pajangan. Oleh sebab itu, pemerintah melalui dinas pertanian betul-betul memperhatikan keluhan petani dan mencari solusi untuk mengatasi persoalan tersebut.
“Kondisi petani kita ini harus mendapatkan perhatian serius dari pemerintah. Jadi, masalah pupuk ini harus segera diatensi. Apalagi mayoritas masyarakat disana merupakan petani semua,” terangnya.
Selain itu, masyarakat berharap ada pembukaan jalan usaha tani, pemberian bantuan bibit sapi, kambing, ayam dan itik. Kemudian, pembinaan kepada para pemuda berupa pelatihan keterampilan, seperti otomotif, meubler, komputer, rias pengantin, rias kecantikan untuk remaja putri, hingga pemberian bantuan modal bagi pelaku UKM kerajinan ketak.
“Aspirasi masyarakat ini akan kita perjuangkan melalui kursi parlemen. Dengan harapan bisa terealisasi melalui program aspirasi anggota dewan maupun program dinas,” pungkasnya. (red)