LOMBOK TENGAH – Nama Lalu Mashuri kembali muncul di pesta demokrasi Pemilihan Legislatif (Pileg) tahun 2024 mendatang. Kali ini, ia kembali bertarung melalui partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) untuk Daerah Pemilihan Praya Barat-Praya Barat Daya.
“Ini yang ketiga kalinya saya maju menjadi wakil rakyat. Setelah sebelumnya saya dua kali gagal melalui Partai Amanat Nasional (PAN),” kata Lalu Mashuri saat ditemui belum lama ini.
Ia menjelaskan, karirnya di dunia politik memang sudah cukup lama. Bahkan pada tahun 2014 silam ia sudah memantapkan maju di Pileg melalu PAN. Dimana, saat itu ia berhasil meraup suara 2.700.
Baca juga : Pathul Bahri Siap Bertarung di Pilgub NTB
“Di Pileg tahun 2019 kemarin saya kembali ikhtiar melalui PAN, tapi hanya mampu mendapatkan 2.100 suara. Sekarang saya akan kembali mencoba ikhtiar melalui Gerindra,” terangnya.
“Alhamdulillah, dorongan dan respon masyarakat sejauh ini cukup bagus. Disamping itu, ini juga atas perintah dari Ketua DPD Gerindra NTB,” sebut politisi asal Desa Penujak ini.
Diakuinya, sejauh ini banyak aspirasi masyarakat, khususnya di Dapil Praya Barat-Praya Barat Daya yang masih belum diakomodir dengan baik. Hal itu yang menjadi dasar utama untuk kembali maju di Pileg mendatang.
“Tentu kita ingin memberikan azas manfaat bagi masyarakat. Sebab masih banyak hal-hal yang harus ditata ke depannya. Lebih-lebih kaitannya dengan aspirasi masyarakat,” jelasnya.
Baca juga : Wabup Loteng Sebut Pelayanan RSUD Praya Kian Membaik
Menurutnya, kebanyakan masyarakat tidak paham apa itu aspirasi dan pola pengawalannya di kursi parlemen. Sehingga ini juga bagian dari upaya untuk memberikan edukasi kepada masyarakat terkait dunia politik. Bahkan, masyarakat harus bisa terhindar dari money politik maupun politik praktis lainnya.
Lebih jauh ia menambahkan, Praya Barat-Praya Barat Daya memiliki potensi alam yang sangat mumpuni. Aspek pariwisata, pertanian dan peternakan masih banyak ditemukan di wilayah ini. Sehingga hal itu harus diberdayakan dengan sebaik mungkin.
Misalnya, Desa Setanggor dengan pengembangan wisatanya, kemudian Desa Penujak dengan aktivitas masyarakat selaku pengerajin gerabah. Belum lagi dengan potensi-potensi yang dimiliki desa-desa lainnya.
Baca juga : HUT ke-30, FT Unram Kembali Gelar Lomba Rancang Bendungan Nasional
“Potensi-potensi seperti ini yang harus dikawal dan diberdayakan, agar perekonomian masyarakat bisa berkembang seiring kemajuan teknologi,” pungkas Ketua pengurus cabang NW Praya Barat ini. (red)