LOMBOK TENGAH – Macetnya bisnis online Future E-Commerce (FEC) Shopping Indonesia berujung pelaporan polisi. Sebab, hampir puluhan ribu member yang tersebar di Pulau Lombok menjerit akibat tidak bisa melakukan penarikan saldo.
Hal itu bertolak belakang dengan cerita bahagia dari salah satu mentor senior FEC, Muhammad Bahri. Ia mengaku selama menggeluti FEC, dirinya mampu meraup untung hingga Rp. 600 juta.
“Sejak bergabung di FEC, ekonomi keluarga mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Jika dihitung-hitung, penarikan saya sudah tembus Rp. 600 juta,” aku Muhammad Bahri, Senin 11 September 2023.
Baca juga : Berikut Pasal-pasal yang Diduga Dilanggar Mentor FEC Shopping Indonesia
Ia menjelaskan, dirinya bergabung FEC berawal dari satu acount. Semakin hari acount tersebut semakin berkembang dan memiliki banyak member. Melihat hasil yang sangat menjanjikan, dirinya kemudian menambah jumlah acount.
“Sebelum aplikasi ini ditutup, saya sudah memiliki empat acount. Dan selama empat bulan terakhir, hasil menjadi mentor ini sangat memuaskan,” terangnya.
Dikatakannya, dari empat acount tersebut, ia telah memiliki sekitar 16 ribu member. Namun, proses meyakinkan member tidak mudah dan butuh perjuangan keras. Bahkan, tidak jarang member yang bergabung melalui acountnya itu ia modali terlebih dahulu dari hasil penarikan sebelumnya.
“Member-member ini yang kemudian bercerita ke masyarakat sekitar. Mereka juga rata-rata masuk melalui acount milik saya,” ujarnya.
Baca juga : Ribuan Mentor FEC Layak Dijadikan Tersangka
Ia membeberkan, di bulan kedua bergabung FEC, dirinya mampu menarik uang sebesar Rp. 15 juta per hari, bulan ketiga sebesar Rp. 30 juta. Dan terakhir di Minggu ketiga bulan Agustus, dirinya sudah mampu menarik uang sebesar Rp. 50 juta per hari.
“Dari hasil penarikan ini, pembelian bintang untuk menaikkan tingkat terus dilakukan. Kemarin saya sudah naik hingga bintang lima,” jelasnya.
“Karena sudah bintang lima, maka pembelanjaan di aplikasi tembus hingga Rp. 200 juta, dengan limit bank pembelian waktu itu mencapai Rp. 100 juta,” sambungnya.
Lebih jauh ia menambahkan, pembelian itu dilakukannya dua hari sebelum aplikasi tersebut eror dan tidak bisa melakukan penarikan saldo. Bahkan saat itu, dirinya berencana melakukan penarikan sebesar Rp. 100 juta untuk mengganti biaya pembelian bintang promo.
Baca juga : Management FEC Lombok Diduga Catut Nama Bupati Loteng
“Terakhir saya beli bintang dua dengan nilai belanja Rp. 200 juta. Tapi semuanya zonk tidak ada hasil,” cetusnya.
Atas dasar itu, ia memasukkan laporan ke Polres Lombok Tengah (Loteng). Dengan harapan persolan itu bisa segera dituntaskan dan diproses secara hukum. Bahkan ia meminta pihak kepolisan menangkap dalang utama dari bisnis FEC tersebut.
“Kami berharap uang yang masih mengendap ini bisa dicairkan,” tandasnya seraya menambahkan jika persoalan itu akan ia laporkan ke Polda NTB. (red)