LOMBOK TENGAH – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) mencatat sebanyak 78 Sekolah Dasar (SD) dari 623 lembaga negeri maupun swasta kondisi bangunannya rusak parah dan butuh renovasi. Bahkan 50 persen dibangun sejak tahun 1978 dan tidak pernah disentuh rehab.
Kepala Disdikbud Loteng, HL. Idham Khalid mengatakan, pihaknya bersama bupati dan Ketua DPRD Loteng telah menyampaikan ke Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknoogi (Kemendikbudristek) terkait dengan kondisi bangunan sekolah.
“Kami juga sampaikan kondisi bangunannya yang 50 persen diantaranya merupakan bangunan tahun 1978 dan tidak pernah disentuh rehab,” kata Idham Khalid, Selasa 12 September 2023.
Baca juga : Dapodik Loteng Dinilai Amburadul, Legewarman : Disdikbud Loteng Harus Lakukan Reformasi Total
Dijelaskannya, kondisi sekolah yang sudah rusak parah membutuhkan estimasi anggaran sekitar Rp. 100 milar. Hanya saja, dari Kemendikbudristek menjanjikan untuk tahun 2024 akan diberikan dana sebesar Rp. 28 miliar, yang akan dipergunakan untuk rehab, pembangunan perpustakaan, ruang guru dan toilet.
“Informasi yang kami terima bulan November akan dipanggil lagi untuk penetapan jumlah dana yang akan diberikan pemerintah pusat. Mudahan bisa diberikan lebih dari total anggaran yang dijanjikan itu,” harapnya.
Kalaupun nanti pemerintah pusat tetap memberikan sesuai dengan ang sudah dijanjikan, ia pun merasa itu belum bisa menuntasan persoalan terhadap kondisi bangunan sekolah secara keseluruhan.
“Memang saat ini kita mendapatkan anggaran DAK sebesar Rp 11 milar, ini pun hanya untuk 8 sekolah. Artinya, ketuntasan untuk perbaikan kondisi bangunan sekolah masih jauh,” terangnya.
Baca juga : Sopir Istri Gubernur NTB Jadi Tersangka Kecelakaan di Bypass Labulia
Sejauh ini perhatian pemerintah pusat atas kondisi bangunan sekolah, khususnya di Loteng sangat luar biasa. Bahkan saat itu, pemerintah pusat juga meminta agar diusulkan sekolah yang belum mendapatkan rehab akibat gempa beberapa tahun lalu.
“Kami usulkan 30 sekolah terdampak gempa dengan anggaran Rp 19 miliar. Ini pun nantinya akan kami berikan untuk wilayah utara dan kawasan penyangga KEK Mandalika, Kuta,” pungkasnya. (red)