LOMBOK TENGAH – Pagelaran MotoGP yang berlangsung di Sirkuit Mandalika Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) 13-15 Oktober kemarin sisakan 25,4 ton sampah. Hal itu diungkapkan Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Loteng, Amir Ali saat ditemui di Kantor Bupati setempat.
Menurutnya, puluhan ton sampah ditemukan setelah adanya gelaran MotoGP di Sirkuit Mandalika. Puluhan ton sampah tersebut merupakan sampah organik dan sampah non organik. Dengan total sampah mencapai 25,4 ton.
“Sampah ini berada di dua tempat pembuangan sampah. Ada yang di area sirkuit dan ada juga yang di area Bazar Mandalika,” terangnya.
Baca juga : Delapan Kecamatan Dilanda Darurat Kekeringan
Dikatakannya, jumlah sampah di event MotoGP tahun ini lebih baik dari pada tahun sebelumnya. Artinya, penanganan sampah tahun ini lebih maksimal. Sehingga residu yang terbuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Pengengat lebih kecil atau berada diangka 16 persen.
“Pengurangan terjadi karena kami lakukan pemilahan dengan baik. Kedepan kami ingin lebih maksimal, sehingga bisa mencapai 6 persen,” jelasnya.
Lebih jauh ia menyampaikan, fungsi dinas saat ini tidak sebagai pihak ketiga. Namun hanya sebatas melakukan monitoring agar persoalan sampah itu bisa dikendalikan.
“Dinas turunkan tiga armada saja dan itu sangat cukup. Karena pihak ITDC sudah mempunyai banyak armada untuk penanganan sampah,” ujarnya.
Baca juga : Ratusan UMKM Dilibatkan dalam Event MotoGP 2023
Dalam hal ini, kedepan pihaknya akan terus berupaya maksimal untuk melakukan penanganan sampah di Loteng. Ia juga berharap dukungan dari masyarakat untuk tetap meningkatkan kesadaran terhadap penanganan sampah di lingkungan masing-masing.
“Sampah ini tidak bisa ditangani oleh dinas saja. Tapi perlu peran serta dari masyarakat,” tandasnya. (red)