Menu

Mode Gelap
 

Daerah · 31 Okt 2023 14:10 WIB

Pemda Terkesan Menganaktirikan Kesejahteraan Guru PAUD


 Himpunan Pendidikan Anak Usia Dini Indonesia (Himpaudi) Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) saat mendatangi Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), belum lama ini. Perbesar

Himpunan Pendidikan Anak Usia Dini Indonesia (Himpaudi) Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) saat mendatangi Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), belum lama ini.

LOMBOK TENGAH – Pemerintah Daerah (Pemda) Lombok Tengah (Loteng) dituding tidak peduli dengan kesejahteraan guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Terbukti, hingga saat ini insentif guru PAUD yang tergabung dalam Himpunan Pendidikan Anak Usia Dini Indonesia (Himpaudi) tidak kunjung naik.

Disatu sisi, Pemda mampu mengeluarkan anggaran yang cukup fantastis untuk mendatangkan band Dewa 19 di moment HUT Loteng ke 78. Tidak tanggung-tanggung Pemda menggelontorkan anggaran sekitar Rp. 1,4 miliar yang bersumber dari APBD tahun 2023 ini.

Baca juga : Telan Anggaran Rp. 7 Miliar, Sentra Pengolahan Burung Walet Tak Kunjung Beroperasi

Anggota Komisi IV DPRD Loteng, Legewarman mengatakan, tenaga pendidik (guru PAUD, red) hingga sekarang terkesan tidak mendapat perhatian serius dari Pemda Loteng. Bagaimana tidak, jumlah insentif yang mereka terima tetap mentok di angka Rp. 100 ribu per bulan.

“Bisa kita katakan Pemda ini tidak peduli dengan kesejahteraan guru PAUD. Buktinya, insentif mereka belum juga dinaikkan,” kata Legewarman, kemarin.

Ia menegaskan, guru PAUD yang tergabung dalam Himpaudi sudah sering kali melakukan hering untuk menuntut kenaikan insentif tersebut. Hanya saja, tuntutan mereka tidak pernah didengar oleh Pemda. Pihaknya mengaku prihatin dengan komitm Pemda yang seakan-akan terkesan menganaktirikan kesejahteraan guru PAUD.

Baca juga : BPN Loteng Optimis Tuntaskan Program PTSL Tahun 2023

Menurutnya, sejauh ini Pemda terus berbicara tentang peningkatan IPM. Akan tetapi Pemda sendiri melupakan kesejateraan guru PAUD. Bahkan, tidak memanusiakan guru honor yang mencapai 1 ribu lebih. Pihaknya terus menyuarakan kenaikan insentif tersebut. Namun belum ada tanggapan dari Pemda.

“Kami berharap Pemda memprioritaskan kesejahteraan guru ini,” ujar Ketua DPC PBB Loteng ini.

Ia menilai, insentif yang diterima tenaga pendidik, terutama guru PAUD masih jauh dari kata cukup. Dengan jumlah yang sangat minim, tentu hal itu tidak bisa mencukupi pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari. Disamping itu, peran guru PAUD sangat penting sebagai pencetus pondasi pendidikan anak.

Baca juga : Dewan Ngaku Tidak Ada Pembahasan Anggaran Dewa 19

Lebih jauh ia menambahkan, keluhan tersebut telah mereka sampaikan ke Pemda Loteng sejak tahun 2015 silam. Namun hingga saat ini, harapan mereka tidak kunjung terpenuhi. Bahkan, Pemda berjanji setelah berbagai aspek pembangunan penunjang Pendapatan Asli Daerah (PAD) tuntas dikerjakan, secara otomatis insentif tenaga pendidik akan bertambah.

“Nyatanya semua sudah beroperasi. Mulai dari keberadaan Bandara International Lombok, Sirkuit International Mandalika dan sektor pariwisata, serta penunjang lainnya. Tapi belum juga ada perubahan sama sekali. Ini yang sangat kami sayangkan,” tandasnya. (red)

Artikel ini telah dibaca 72 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Kejari Bima Tahan Tersangka Dugaan Tipikor PD. BPR NTB Cabang Sape

27 November 2023 - 19:35 WIB

Dewan Sorot Proyek Penataan Destinasi Wisata Aik Bukaq

20 November 2023 - 22:17 WIB

Pemda Loteng akan Buka Rekening Donasi Palestina

20 November 2023 - 20:36 WIB

Telan Anggaran Rp. 2,5 Miliar, Proyek Aik Bukaq Dinilai Amburadul

19 November 2023 - 22:46 WIB

Wabup Loteng Blusukan Bagikan Sembako di Desa Aik Bukaq

19 November 2023 - 21:29 WIB

Dua Organisasi Wartawan Loteng Sukses Kolaborasi Bangun Daerah

19 November 2023 - 21:24 WIB

Trending di Daerah