Telan Anggaran Rp. 2,5 Miliar, Proyek Aik Bukaq Dinilai Amburadul

LOMBOK TENGAH – Pengerjaan Proyek penataan kawasan destinasi wisata Aik Bukaq Kecamatan Batukliang Utara (BKU) Lombok Tengah (Loteng) dinilai amburadul. Pasalnya, selain tidak adanya koordinasi antara Pemerintah Desa (Pemdes) dan rekanan, Pemdes juga menemukan hasil pengerjaan yang tidak sesuai spekasi. Parahnya, ada beberapa titik pengerjaan yang sudah rusak.

“Pengerjaan proyek wisata pemandian Aik Bukaq ini tidak beres, ada juga yang sudah rusak. Belum lagi material yang digunakan ada dari material bekas,” kata Kepala Desa (Kades) Aik Bukak, Hamdan, kemarin.

Tidak hanya itu, pengerjaannya juga banyak yang belum tuntas hingga sekarang. Seperti kolam renang, jembatan dan item lainnya. Selain itu, pengerjaan paket proyek wisata ini tidak dikerjakan oleh satu perusahaan. Namun dikerjakan oleh banyak perusahan. Karena proyek ini dipecah menjadi beberapa paket oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Loteng.

“Kalau tidak salah, proyek ini dikerjakan oleh 12 kontraktor. Jika dilihat, hasil pengerjaan semuanya belum maksimal. Padahal anggaranya cukup besar,” terangnya saat melihat langsung pengerjaan proyek itu.

Dijelaskannya, penataan wisata ini menelan anggaran kurang lebih sekitar Rp. 2,5 miliar. Dimana, anggaran ini bersumber dari pemerintah pusat melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Anggaran itu diperuntukkan untuk pengerjaan fasilitas yang ada, seperti waterboom, playground, cottage, kolam renang dewasa, kolam renang anak-anak, lapak, ruang ganti pakaian, berugak, papan lompat, kamar mandi, ruang bilas, mushola, tangga, loket, dermaga mini, restoran, menara pandang serta lahan parkir kendaraan roda dua dan roda empat.

“Saya tidak tahu pasti sampai kapan batas kontraknya. Tapi kalau melihat di lapangan ada beberapa yang masih dikerjakan. Salah satunya rehab kolam renang,” jelasnya.

“Kami berharap Pemda melalui dinas terkait agar turun melihat langsung hasil pengerjaan proyek ini. Hal ini penting agar Pemda bisa berkoordinasi dengan pihak rekanan,” pungkasnya. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *