LOMBOK TENGAH – Anggota DPRD Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) fraksi PKS, HM. Sidik Maulana menyoroti proyek penataan destinasi wisata Aik Bukaq Kecamatan Batukliang Utara. Pasalnya, proyek yang menelan anggaran sekitar Rp. 2,7 miliar tersebut diduga dikerjakan amburadul dan asal-asalan.
“Rencananya dalam waktu dekat kami akan turun mengecek langsung hasil pengerjaan destinasi ini. Kami sudah mendapatkan informasi terkait progres pengerjaan yang amburadul dan belum tuntas,” kata HM. Sidik Maulana saat dikonfirmasi via handphone, Senin 20 November 2023.
Dikatakannya, pihaknya tidak ingin kasus proyek Danau Biru Desa Karang Sidemen kembali terulang di Aik Bukaq. Dimana, pengerjaannya tidak sesuai dengan spesifikasi. Padahal anggaran yang digelontorkan sangan fantastis, namun tidak dikerjakan dengan maksimal.
“Kami warga utara berharap Pemda mengerjakan destinasi Aik Bukaq ini dengan maksimal, agar bisa menjadi destinasi unggulan. Apalagi Aik Bukaq ini salah satu destinasi wisata yang sudah melegenda,” terangnya.
Untuk itu, Pemda harus benar-benar serius mengawal proyek tersebut. Artinya, jika ditemukan pengerjaan yang tidak sesuai, maka Pemda harus melakukan evaluasi terhadap rekanan sebelum PHO.
“Kalau pengerjaannya seperti ini, Pemda terkesan tidak serius membangun destinasi wisata. Ini akan menjadi catatan kami di DPRD ke depannya,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan Destinasi Wisata di Dinas Pariwisata (Dispar) Loteng, Zamzuri mengklaim jika pengerjaan proyek Aik Bukaq tersebut telah mencapai 98 persen. Kendati demikian, sebelum serah terima (PHO) pihaknya terlebih dahulu akan melakukan pengecekan terhadap semua paket proyek itu.
“Hari ini kami akan turun melakukan peninjauan. Jika nanti ada item pengerjaan yang belum rampung, maka kami akan meminta pihak rekanan untuk segera menyelesaikannya,” tegasnya.
Ia menjelaskan, kontrak proyek tersebut akan berakhir per tanggal 24 November mendatang. Jadi pihaknya memastikan jika sejauh ini semua item pengerjaan sudah dilaksanakan dengan baik. Bahkan ia berjanji tidak akan menandatangani surat serah terima jika masih ditemukan item pengerjaan yang belum tuntas.
“Kalau kami lihat, semua proyek ini sudah hampir tuntas. Dan itu dikerjakan dengan maksimal. Tinggal tahapan finishing saja,” sebutnya.
Ia menambahkan, ada 10 paket pengerjaan di destinasi wisata Aik Bukaq. Beberapa paket anggarannya bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK), seperti penataan parkir dengan pagu anggaran sekitar Rp. 500 juta, jembatan kayu Rp. 600 juta, toilet Rp. 300 juta, termasuk penataan jalan kawasan senilai Rp. 198 juta.
“Untuk perbaikan kolam, pembangunan kolam baru, rehab gedung lama serta item lainnya bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU). Dengan nilai anggaran mencapai Rp. 600 juta,” tandasnya seraya mengatakan jika pengerjaannya itu melibatkan masyarakat setempat. (red)