Pemda Loteng Buka Workshop Sanitasi Aman 2024

LOMBOK TENGAH – Pemerintah Daerah (Pemda) Lombok Tengah (Loteng) secara resmi membuka kegiatan workshop sanitasi aman tahun 2024. Kegiatan itu dalam rangka mendukung program pemerintah dalam mempercepat pencapaian target sanitasi aman berkelanjutan.

“Pemerintah telah mengeluarkan Perpres nomor 15 tahun 2023 terkait dengan ruang lingkup kegiatan sanitasi yang terdiri dari dua lingkup kegiatan, yakni sektor air limbah dan sektor persampahan,” kata Bupati Loteng, HL. Pathul Bahri saat membuka workshop sanitasi aman di Ballroom Kantor Bupati, Kamis 04 Januari 2024.

Dikatakannya, output dari kegiatan bidang sanitasi tersebut ialah terbangunnya sarana dan prasarana (sarpras) pengelolaan air limbah domestik skala komunal dan skala individual berbasis kepada masyarakat, prasarana sanitasi publik dan peningkatan kinerja sistem pengelolaan air limbah terpusat serta air limbah setempat. Kemudian terbangunnya prasarana sanitasi berbasis masyarakat pada pemukiman padat di perkotaan, permukiman padat pusat pertumbuhan, kawasan komersial dan kawasan tertentu.

Selanjutnya, tersedianya sarana penunjang untuk pengangkutan lumpur tinja dari area penampung limbah domestik, baik setempat maupun terpusat ke sarpras sanitasi penampungan air lumpur tinja (IPLT) sebagai bentuk dukungan terhadap pelaksanaan program layanan lumpur tinja terjadwal (LLTT) pada masing-masing kabupaten/kota. Hal ini bertujuan untuk mencapai target sanitasi aman kabupaten sebesar 9 persen tahun 2027.

“Saat ini capaiannya sudah 1,59 persen, sudah ada peningkatan dari tahun 2022 yang mencapai 0,57 persen,” ujarnya.

Ia menjelaskan, kegiatan dana alokasi khusus (DAK) tahun 2023 dilakukan secara swakelola oleh tim pelaksana swakelola kelompok swadaya masyarakat (TPS-KSM) dengan pendekatan partisipasi masyarakat. Di mana proses perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pemeliharaan dilaksanakan masyarakat dengan didampingi tenaga fasilitator lapangan.

“Selama pengelolaan, lokasi kegiatan sanitasi tahun 2022 tersebar di 8 Kecamatan dengan sasaran 10 desa, sedangkan untuk kegiatan sanitasi tahun 2023 tersebar pada 11 Kecamatan yang menyasar 19 desa,” terangnya.

Total jumlah kepala keluarga (KK) yang terlayani melalui pembiayaan DAK sanitasi hingga tahun 2023 sebesar 9.875 KK, terdiri dari IPAL komunal atau sistem pengelolaan air limbah domestik terpusat (SPALD-T) sebanyak 1.449 KK dan tangki septik individual atau sistem pengolahan air limbah domestik setempat (SPALD-S) sebanyak 8.426 KK.

“Kami berharap realisasi fisik dan biaya sudah 100 persen. Infrastruktur yang telah dibangun agar dimanfaatkan dan dipelihara sebaik-baiknya,” tegasnya.

Ia juga menambahkan, kegiatan bantuan sanitasi hanya bersifat stimulan. Dengan harapan dapat dilanjutkan peningkatannya melalui sumber dana lain, agar pemanfaatannya lebih maksimal dan dapat diaplikasikan dalam pelaksanaan pembangunan sistem air limbah domestik setempat.

“Kami juga berkomitmen untuk melakukan percepatan akses air minum aman dan sanitasi layak (ODF) guna percepatan penurunan angka stunting dan diare di Loteng,” tandasnya. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *