Ruas Jalan Kabupaten Memprihatinkan, Pemda Terkesan Tutup Mata

LOMBOK TENGAH – Memasuki musim hujan, kondisi ruas jalan kabupaten yang ada di Desa Serage, Kecamatan Praya Barat Daya, Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) nyaris tidak bisa diakses. Pasalnya, ruas jalan tersebut berlumpur dan licin akibat tergerus air. Akibatnya, aktivitas warga terganggu.

“Sangat miris melihat potret infrastruktur yang ada di wilayah kami ini. Apalagi ruas ini berstatus jalan kabupaten,” kata Kepala Desa (Kades) Serage, Herman Yadi saat dihubungi via WhatsApp, Kamis 04 Januari 2024.

Ia menjelaskan, persoalan ini terus ia keluhkan ke Pemerintah Daerah (Pemda). Hanya saja, Pemda terkesan tutup mata. Bahkan beberapa waktu lalu, Bupati Loteng, HL. Pathul Bahri sempat melintas di jalan ini dan menyaksikan langsung kondisi tersebut.

“Jalan ini tidak pernah mendapat perhatian serius dari pemerintah. Padahal sisa perbaikannya kurang lebih sekitar 3 KM. Kalau memang tidak bisa dihotmix, minimal dilakukan pengerasan dulu,” tegasnya.

Ia menilai, pemerataan pembangunan ruas jalan di Loteng belum bisa terealisasi dengan maksimal di era kepemimpinan Pathul-Nursiah. Buktinya, ruas jalan yang menghubungkan Loteng dengan Kabupaten Lombok Barat (Lobar) terlihat bak kubangan kerbau. Terlebih, saat musim hujan.

“Apa karena wilayah kami ini bukan daerah penyumbang PAD besar, sehingga tidak mendapat perhatian serius. Jika benar, tentu ini sangat kami sayangkan sekali,” ujarnya.

Perlu diketahui, ruas jalan ini merupakan satu-satunya akses pendidikan, kesehatan dan perekonomian masyarakat. Lantas apa alasan Pemda tidak melakukan perbaikan sama sekali. Disatu sisi, anggaran yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Alokasi Umum (DAU) sangat besar.

“Kami berharap Pemda menyisihkan sebagian anggaran itu untuk perbaikan jalan ini. Jika jalan pariwisata dan perkotaan bisa dikerjakan berkali-kali, lalu kenapa ruas jalan pinggiran ini tidak bisa tersentuh sama sekali,” tandasnya.

Sebelumnya, Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga PUPR Loteng, Zulkarnaen Masadri mengaku jika pembangunan ruas jalan di Desa Serage belum bisa dikerjakan tahun ini, karena tidak lolos pada verifikasi Dana Alokasi Khusus (DAK). Sebab, pengerjaan ruas jalan yang bersumber dari DAK lebih diprioritaskan untuk pembangunan ruas jalan perkotaan.

“Pengerjaan ruas jalan ini terkendala anggaran. Karena sisa ruas jalan yang 3 km ini membutuhkan anggaran sekitar Rp. 9 miliar. Sementara anggaran untuk pengerjaan ruas jalan sudah direalisasi semua,” terangnya.

Menurutnya, ruas jalan tersebut sebelumnya sudah dikerjakan sepanjang 1 km. Sementara yang masih belum dikerjakan sepanjang 3 km, mulai dari Dusun Selangit Desa Serage hingga perbatasan Kabupaten Lobar.

“Melihat kondisi tanah yang labil, jadi kita butuh anggaran besar. Karena sebelum dihotmix, kita harus lakukan pengerasan dua lapis untuk bahu jalan, begitu juga dengan pengaspalan dan pengamanan tebingnya,” pungkasnya. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *