Poltekpar Lombok Mulai Terapkan Teaching Industry

LOMBOK TENGAH – Peningkatan sistem pembelajaran terus diupayakan Poltekpar Lombok. Tahun ini, Poltekpar Lombok mulai menerapkan Teaching Industri (TI) sebagai salah satu program unggulan.

Direktur Poltekpar Lombok, Dr. Ali Muhtasom mengungkapkan, TI atau pembelajaran berorientasi industri adalah pembelajaran yang dilaksanakan oleh pendidkan tinggi melalui kerjasama dengan industri atau dunia usaha. Di mana pembelajaran ini mengintegrasikan kurikulum pendidikan dengan kebutuhan dan dinamika perkembangan teknologi dan industri (kerangka acuan kinerja ditjen penguatan inovasi, kemristekdikti 2018).

“TI merupakan elemen dari sebuah sistem pembelajaran holistic dan integratif. Sebagai sebuah elemen, pembelajaran berorientasi industri memiliki hubungan dengan elemen dan subsistem lainnya dalam bentuk interaksi, interelasi dan interkoneksi,” Ali Muhtasom, Senin (29/01/2024).

Menurutnya, Poltekpar Lombok saat ini telah memiliki dua TI, yakni de Balen Soultan Hotel dan Pesilak Tour and Travel yang dalam operasionalnya melibatkan berbagai tahap. Setidaknya ada enam tahapan dalam program tersebut. Pertama, pembentukan unit khusus pengelola TI dan penempatan staff yang berkualitas, serta membangun ekosistem yang melibatkan seluruh civitas akademika.

Kedua, perencanaan dan pemetaan kurikulum, sehingga apa yang diajarkan di laboratorium program studi/teaching factory in-line dengan apa yang diterapkan di TI dan industry yang sesungguhnya salah satunya dengan pengembangan materi pembelajaran dalam bentuk Standard Operating Procedure (SOP) yang sama penerapannya. SOP disusun dosen bersama mitra industri.

“Tahap ketiga proses pembelajaran yang terintegrasi dengan menugaskan mahasiswa untuk in-charge/belajar di TI sesuai dengan level kompetensinya dan menugaskan dosen sebagai teacher on duty yang melakukan supervisi dan transfer pengetahuan, serta menghadirkan praktisi industri untuk peningkatan kapasitas mahasiswa dan memastikan operasional masih berjalan sesuai dengan standar industri,” terangnya.

Keempat, program school break volunteering yang memberikan kesempatan bagi mahasisa dalam mengisi waktu liburan dengan in-charge/belajar di de Balen Soultan Hotel dan Pesilak Tour and Travel. Kemudian tahap kelima adalah proses penilaian terhadap mahasiswa melalui proses konversi dan evaluasi. Proses evaluasi juga dilakukan terhadap program TI dan terus berproses.

“Terakhir adalah pengakuan terhadap mahasiswa dan dosen yang melaksanakan tugas di TI dengan nota dinas, sertifkat dan pemilihan the best students incharge,” ujarnya.

“Adapun di Politeknik Pariwisata Lombok saat ini sebanyak empat kelompok TI, yakni hotel, tour and travel, konsultan dan TI,” sambungnya.

Adapun manfaat yang diperoleh mahasiswa dengan berperan aktif di TI diantaranya, peningkatan pengetahuan dan keterampilan yang relevan dengan bidang studi masing-masing, meningkatkan peluang karir dan membuka pintu untuk kesempatan pekerjaan yang lebih baik, membangun jaringan dan hubungan professional dengan sesama mahasiswa, dosen dan praktisi industri dalam kegiatan di TI.

“Program TI ini merupakan strategi unggulan jika dibandingkan dengan Poltekpar lain,” pungkasnya. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *