Dewan Minta Pemda Lombok Tengah Sikapi Kenaikan Harga Beras

LOMBOK TENGAH – Harga bahan pokok (bapok) khususnya beras terus meroket di pasaran. Bahkan di beberapa pasar di Lombok Tengah, harga per 1 kg beras mencapai Rp 18 ribu. Akibat melonjaknya harga beras ini, masyarakat Lombok Tengah terus menjerit, apalagi saat ini sekitar satu pekan mendatang, umat muslim akan menghadapi bulan suci ramadhan.

Oleh sebab itu, masyarakat berharap kepada Pemerintah Daerah (Pemda) Lombok Tengah untuk turun menggelar pasar murah agar bisa menurunkan dan menormalkan harga beras, termasuk harga sembako lainnya.

Menanggapi hal tersebut, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lombok Tengah belum sempat melakukan pertemuan dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) terkait bagaimana menyikapi kenaikan harga beras.

Kendati demikian, pihaknya akan segera melakukan rapat koordinasi bersama pihak terkait untuk membahas kenaikan harga sembako. “Kami berharap Disperindag melakukan operasi pasar terkait dengan bagaimana menekan harga beras ini,” kata Ketua DPRD Lombok Tengah, M. Tauhid, kemarin.

Pihaknya juga akan mendengarkan argumentasi dari Disperindag, seperti apa kondisi di lapangan dan bagaimana kondisi cadangan pangan yang ada di daerah ini. “Kemungkinan dalam waktu dekat kita akan melakukan koordinasi dengan pihak terkait termasuk Disprindag agar bagaimana menormalkan kembali harga beras di pasaran ini,” tandasnya.

Sementara itu, Bupati Lombok Tengah, HL. Pathul Bahri mengatakan, Pemerintah Daerah Lombok Tengah berencana menggelar pasar murah di sejumlah tempat. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya menstabilkan harga kebutuhan pokok masyarakat. Bahkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan OPD terkait untuk gelaran pasar murah tersebut.

“Kita sudah berkoordinasi dengan Dinas Ketahanan Pangan untuk segera menghitung berapa kebutuhan yang harus disiapkan untuk pasar murah ini,” kata Bupati Lombok Tengah, HL. Pathul Bahri, Senin (04/03/2024).

Menurut Bupati, langkah ini dilakukan sebagai upaya Pemda dalam menekan tingginya harga kebutuhan pokok di tengah masyarakat. Sebab, hampir sebagian besar para pedagang menaikkan harga bahan pokok menjelang bulan suci Ramadhan.

“Kasihan masyarakat. Memang menjelang puasa ini, skenario pedagang untuk menaikkan harga sudah menjadi hal biasa. Dan itu terjadi dimana-mana,” terang Ketua DPD Gerindra NTB ini.

Untuk itu, dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan evaluasi terkait kebutuhan bahan pokok tersebut hingga ke tingkat pasar. Hal ini untuk meminimalisir tingginya harga bahan pokok masyarakat.

“Sejauh ini, kebutuhan beras di Lombok Tengah cukup aman. Kita juga belum ada rencana untuk melakukan impor beras dari luar daerah,” pungkasnya. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *