LOMBOK TENGAH – Pemerintah Daerah (Pemda) Lombok Tengah (Loteng) provinsi NTB berhasil meraih penghargaan sebagai kabupaten Bebas Penyakit Frambusia (BPF) dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, pada acara Peringatan Hari Neglected Tropical Diseases (NTDs) atau penyakit tropis terabaikan sedunia tahun 2024.
Penghargaan tersebut berupa sertifikat dari Menteri Kesehatan (Menkes RI), Budi G. Sadikin dan diterima langsung Bupati Lombok Tengah, HL. Pathul Bahri didampingi Kepala Dinas Kesehatan, Dr. Suardi dan Kabid P3KL, Putra Wangsa, MPH di Grand Ballroom Hotel Sahid Jakarta, Sabtu (06/03/2024) kemarin.
Bupati Lombok Tengah, HL. Pathul Bahri menyampaikan, sebanyak 29 Puskesmas yang tersebar di 12 kecamatan telah berhasil menekan munculnya penyakit frambusia selama kurun waktu sekian puluh tahun. Hal itu berkat upaya yang dilakukan secara sungguh-sungguh bersama semua pihak. Baik itu lintas program, lintas sektor, organisasi profesi kesehatan, element masyarakat dan dukungan dari Dinas Kesehatan Provinsi NTB.
“Kami ucapkan terima kasih kepada Dinas Kesehatan dan pihak terkait lainnya. Sejak tahun 2023, Lombok Tengah telah meraih STBM 5 pilar dan berimplikasi tahun ini meraih kabupaten bebas frambusia,” terang Pathul Bahri.
Ditempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Lombok Tengah, Dr. Suardi berkomitmen untuk terus mempertahankan Lombok Tengah sebagai kabupaten bebas frambusia ke depannya, tentu melalui upaya-upaya pencegahan yang strategis. Sehingga perlu sinergitas tinggi menggerakkan seluruh pemangku kepentingan untuk melakukan kolaborasi dan kerjasama dalam mendukung Indonesia Bebas Frambusia pada tahun 2027.
“Terima kasih yang tidak terhingga kepada bapak bupati dan wakil bupati yang selalu mendukung dan memotivasi semua OPD untuk terus memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat,” ujarnya.
Menurutnya, di bidang kesehatan sendiri, mereka telah memberikan dukungan penuh. Hal itu dibuktikan dengan program sekolah gratis bagi anak yatim, tahfiz Qur’an untuk menjadi dokter dalam menyiapkan kuantitas SDM kesehatan, Universal Health Coverage (UHC), membangun sarana puskesmas, rehabilitasi pustu dan polindes, serta mendorong peningkatan status Puskesmas Kopang menjadi Rumah Sakit Pratama.
“Upaya meningkatkan RSUD Praya dari rumah sakit type C menjadi rumah sakit type B diharapkan menjadi akses pelayanan rujukan cepat terlayani, terjangkau, serta kualitas pelayanan semakin baik demi terwujudnya Lombok Tengah Bersatu Jaya,” pungkasnya. (red)