LOMBOK TENGAH – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lombok Tengah, meminta kepada Pemerintah Daerah (Pemda) untuk melakukan pembenahan berupa redesain terhadap bangunan Pasar Renteng, Kecamatan Praya.
Pasalnya, kondisi Pasar Renteng yang ada saat ini, membuat para pedagang ogah untuk menempati lapak atau kios yang ada di Pasar Renteng dan berdampak terhadap tidak maksimalnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari Pasar tersebut.
Ketua DPC PPP Lombok Tengah, HM. Mayuki menegaskan, keberadaan Pasar Renteng yang dinilai amburadul tidak terlepas dari tidak dilibatkannya berbagai pihak dalam mendesain pasar tersebut.
“Sekarang banyak los atau lapak di pasar renteng ini yang tidak dipakai akibat dari mengacu pada sistem yang ada di pusat. Makanya, kami minta untuk segera dilakukan redesain,” kata Mayuki, kemarin.
Menurut Mayuki, Pasar Renteng seharusnya didesain bukan dengan pola pasar tertutup, tetapi harus tetap mengedepankan sisi tradisional. Apabila Pasar Renteng ini dibiarkan desainnya seperti sekarang, ia meyakini sampai kapanpun para pedagang tidak akan mau menempati lapak yang tersedia.
“Imbasnya, PAD kita dari Pasar Renteng saat ini tidak pernah mencapai target. Jauh lebih tinggi pada saat Pasar Renteng desainnya seperti dulu,” ujarnya.
Karakter masyarakat yang masih tradisional tidak akan mau jika situasi pasar terlihat tertutup. Memang dari sisi bangunan masih bagus, tapi kalau tidak ada manfaat juga percuma. Sehingga perlu diredesain.
Dengan tidak maksimalnya desain Pasar Renteng ini, maka menjadi tidak seimbang apa yang sudah dikeluarkan oleh pemerintah dengan apa yang menjadi pemasukan. Pihaknya berharap agar Pemda mendengar aspirasi rakyat untuk bisa membenahi keberadaan Pasar Renteng ini.
“Boleh saja dinas beranggapan tidak melakukan redesain karena anggaran, tapi ini keinginan masyarakat,” pungkasnya. |df