RSUD Praya Naik Type dari C ke B

LOMBOK TENGAH – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Praya Kabupaten Lombok Tengah naik kelas dari tipe C menjadi tipe B. Hal itu disampaikan Direktur RSUD Praya, Dr. Mamang Bagiansyah saat acara visitasi dan verifikasi kenaikan kelas B RSUD Praya, belum lama ini.

Mamang Bagiansyah  menyampaikan, keberadan RSUD Praya di kelas C sudah berlangsung 26 tahun. Waktu ini terbilang cukup lama.

“Kenaikan kelas menjadi B adalah salah satu target kinerja yang tertuang dalam RPJMD 2021-2026,” kata Mamang.

Dijelaskan Mamang, rasio total tempat tidur di seluruh RS di Lombok Tengah berbanding jumlah penduduk masih kurang, yakni 0.5 TT : 1000 penduduk. Sementara itu, standar World Health Organization (WHO) yang seharusnya 1 TT : 1000 penduduk.

“Maka kenaikan kelas RSUD Praya ini adalah sesuatu yang niscaya, demi mewujudkan pelayanan kesehatan yang semakin lengkap, semakin berkualitas, semakin unggul ke depan,” terangnya.

Disamping itu, kenaikan kelas dari tipe C menjadi tipe B adalah bagian RSUD Praya untuk terus berbenah dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat luas.

Bahkan, termasuk juga untuk menangkap peluang yang terpampang didepan mata, yaitu potensi wisata olahraga (sport tourism), wisata budaya (cultural tourism), disamping anugerah wisata alam yang luar biasa di Lombok Tengah dengan adanya KEK Mandalika.

“Ke depan RSUD Praya akan terus berbenah, meningkatkan kualitas SDM dalam memberikan pelayanan kesehatan terbaik, menambah jenis layanan unggulan, meningkatkan sarana dan prasarana, sehingga dapat menuntaskan problem kesehatan masyarakat Lombok Tengah dengan semakin sempurna,” jelasnya.

Berdasarkan hasil visitasi dan verifikasi oleh tim penilai, RSUD diberikan rekomendasi untuk naik kelas. Namun dengan syarat harus melengkapi beberapa pelayanan dan alat penunjang yang dinilai masih kurang.

“Alhamdulillah, RSUD Praya direkomendasikan menjadi kelas B dengan beberapa catatan untuk melengkapi beberapa kekurangan dalam waktu maksimal 6 bulan,” ujarnya.

Oleh karena itu, untuk mempermudah hal tersebut tercapai, ia mengatakan sangat membutuhkan komitmen dari semua pihak, baik internal rumah sakit maupun eksternal yang meliputi pemerintah daerah (eksekutif) dan DPRD (legislatif).

“Selain itu dukungan dari seluruh pihak lainnya, termasuk masyarakat Lombok Tengah untuk terus bersama-sama merawat rumah sakit tercinta kita ini,” pungkasnya. |df

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *