LOMBOK TENGAH – Komisi III DPRD Lombok Tengah (Loteng) memastikan bakal terus mengawal ketat pelaksanaan seluruh proyek infrastruktur tahun 2025 yang dikerjakan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) setempat.
Langkah ini dilakukan guna memastikan proyek berjalan lancar dan menghindari persoalan, terutama dalam proses tender.
Adapun beberapa proyek yang sedang dikerjakan diantaranya, jembatan Mangkung, Teratak maupun lainya. Kemudian, proyek venue (tempat pelaksanaan) Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) yang annggaranya mencapai Rp. 21 miliar.
Sekretaris Komisi III DPRD Loteng, Ki Agus Azhar menegaskan, pengawasan akan dimulai sejak proses lelang proyek dimulai.
“Pengawasan dalam tahap ini sangat penting guna memastikan perusahaan pemenang tender benar-benar memiliki pengalaman, modal, dan sumber daya manusia yang memadai. Ini jadi faktor penting agar proyek berjalan lancar,” kata Ki Agus, kemarin.
Politikus Partai NasDem ini juga menyatakan, DPRD akan melakukan pengawasan langsung di lapangan untuk memantau progres fisik proyek yang dilaksanakan oleh pihak ketiga.
“Akan kita pantau progresnya, baik mingguan maupun bulanan. Ini bentuk perhatian dan tanggung jawab kami sebagai wakil rakyat yang diberi mandat untuk menyuarakan kepentingan masyarakat,” ujarnya.
Ki Agus juga menekankan pentingnya kolaborasi antara DPRD dan pemerintah daerah dalam mewujudkan pembangunan yang berkualitas.
“Kami ingin hubungan DPRD dan pemerintah daerah tetap harmonis, supaya pembangunan tidak terganggu. Data proyek fisik yang akan dilaksanakan tahun ini sudah kami kantongi,” katanya.
Menurutnya, DPRD ingin memastikan bahwa semua proyek yang telah direncanakan dan disepakati bersama bisa berjalan sesuai aturan yang berlaku.
“Kami berharap proyek-proyek ini tidak hanya selesai tepat waktu, tapi juga berkualitas dan bermanfaat dalam jangka panjang. Jangan sampai ada sorotan negatif karena buruknya pelaksanaan,” pungkasnya. |df