Datangi DPRD, Warga Desa Beleka Daye Minta SDN Berengah Direlokasi

LOMBOK TENGAH – Puluhan warga Desa Beleka Daye Kecamatan Praya Timur mendatangi Kantor DPRD Lombok Tengah. Mereka meminta kepada pemerintah daerah untuk merelokasi gedung SDN Berengah Desa Beleka Daye ke eks Pasar Beleke yang lebih layak dan strategis. Sebab, lokasi sekolah saat ini menjadi langganan banjir yang membuat peserta didik menjadi terganggu.

Kepala Desa Beleka Daye, Seneng Haris menyampaikan, kondisi SDN Berengah berdempetean dengan SDN 4 Beleka, sehingga selama ini ada indikasi terjadinya persaingan tidak sehat, bahkan tidak jarang sesama murid terlibat tawuran.

“Lokasi eks pasar Beleka ini kami anggap sangat refresentatif, karena selama ini murid di SDN Berengah ini lebih banyak dari sekitaran eks pasar,” kata Seneng Haris, Senin kemarin (22/09/2025)

Dijelaskannya, pemerintah desa sebenarnya sudah dipanggil oleh pemerintah daerah untuk melakukan pertemuan, namun hasil pertemuan masih ngambang karena tidak ada kesepakatan. Sehingga mereka kembali datang ke DPRD karena persoalan SDN Beleka dengan SDN Berengah ini sudah lama terjadi.

“Kami datang tidak ada tendensi lain, tapi ini murni kepentingan masyarakat. Kami ditawarkan merger, tapi kami tidak mau karena kondisi dua SDN ini sedang tidak baik-baik saja, kami membutuhkan generasi yang bersih,” tegasnya.

Menanggapi hal itu, Kabid Sekolah Dasar (SD) Dikbud Lombok Tengah, H. Jumadi menyampaikan, tidak dinafikan kondisi SDN Berengah dengan SDN Beleka ini, baik dari geografis dan lainnya memang sangat berdampingan. Namun solusi yang paling pas adalah merger, karena tinggal dijebol temboknya karena memang kalau berbicara dari jumlah siswa keduanya masih diatas rata-rata meski dua sekolah ini sumber muridnya sama.

“Sebenarnya apa yang diharapakan warga, sama sama dengan pemerintah. Memang kalau terlalu berdekatan rentan persoalan, tapi kalau kita pindah tentu ada konsekuensi juga,” terangnya.

Kalaupun mau dipindah ke eks pasar maka pertimbangannya adalah butuh anggaran untuk melakukan pembangunan gedung yang tentu anggarannya tidak sedikit. Sehingga ini juga membutuhkan kesiapan anggaran.

“Kalau relokasi butuh dana besar baik untuk membangun ruang belajar, ruang guru, perpustakaan dan lainnya. Ada tidak anggaran untuk membangun itu,” ujarnya.

Sementara itu, Sekda Lombok Tengah, HL. Firman Wijaya menyampaikan, pemerintah memahami dan menyadari fakta yang disampaikan oleh masyarakat secara detail dan rinci. Namun ada beberapa alternatif untuk menyelesaikan terhadap persaingan tidak sehat di dua SDN ini dengan mempertimbangkan syarat dan ketentuan.

“Untuk relokasi memang sudah disampaikan alasannya seperti banjir dan lainnya, tapi kami butuh pendalaman terutama dampak, karena sumber muridnya sama,” jelasnya.

Menurutnya, Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) banyak dialokasikan untuk belanja pegawai dan program lainnya. Maka penting untuk menjadi perhatian terkait kesiapan keuangan daerah, disisi lain penting juga difikirkan akan menjadi apa aset yakni gedung SDN Berengah jika dipindah ke eks  Pasar Beleka.

“Jadi banyak pertimbangan termasuk mau diapakan aset yang sudah ada, makanya kami minta waktu untuk melakukan kajian mendalam sebagai dasar bupati mengambil keputusan,” pungkasnya. |df

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *