Persoalan Sampah Masih Menjadi Keluhan Masyarakat

LOMBOK TENGAH – Persoalan sampah masih menjadi keluhan dan momok menakutkan di tengah masyarakat. Terlebih, saat ini sudah memasuki musim penghujan. Tentunya, keberadaan sampah ini akan berdampak buruk terhadap faktor kesehatan dan lingkungan masyarakat.

“Hal ini penting kami sampaikan, karena kami menilai pemerintah daerah tidak serius menangani persoalan sampah ini,” kata Muh. Agib saat menghadiri reses anggota DPRD Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) Fraksi NasDem, Ahmad Syamsul Hadi di Aula Yayasan Harapan Bangsa Perendang Desa Pengadang, Kamis (05/12/2024) kemarin.

Menurutnya, selain kebutuhan perbaikan infrastruktur, ketersediaan sumber air lewat sumur bor, rehabilitasi sarana pendidikan maupun modal usaha untuk kelompok UMKM, persoalan sampah ini juga sangat penting untuk dijadikan skala prioritas ke depannya.

“Jika kondisi lingkungan tidak sehat, maka ke depan masyarakat akan dihadapkan dengan masalah kesehatan dan pola hidup yang buruk,” sebutnya.

Menanggapi hal itu, Ahmad Syamsul Hadi mengatakan, dari tahun 2019 lalu, Fraksi NasDem terus aktif menyuarakan persoalan sampah itu di rapat paripurna DPRD. Bahkan, ia menekankan kepada pemerintah daerah untuk menyediakan sarana prasarana pengelolaan sampah.

“Saat ini masyarakat memang sudah mulai sadar terhadap kondisi lingkungan. Kami akan menjadikan ini sebagai salah satu isu penting di Fraksi NasDem. Lima tahun ke depan harus sudah ada perubahan,” tegas pria yang pernah menjabat sebagai Direktur Eksekutif Walhi Bidang HAM Asia Tenggara ini.

Menurutnya, beberapa hal mendasar dalam pengelolaan sampah, seperti edukasi lingkungan untuk masyarakat, sarana kendaraan pengangkut sampah, hingga SDM tingkat desa sebagai petugas saat ini memang masih sangat minim. Sehingga hal ini diharapkan menjadi prioritas pemerintah dalam program-program kerja ke depannya.

“Jangan sampai ini menjadi bahaya laten. Kami akan berusaha mencegah sebelum sampah ini menjadi bom waktu,” ujarnya.

Selain persoalan sampah, lanjut Ketua Komisi I DPRD Loteng ini, masyarakat Desa Persiapan Regak Kecamatan Praya Tengah juga berharap agar desa tersebut bisa menjadi desa definitif. Sebab, hal itu sudah menjadi dambaan mereka sejak lama. Termasuk perbaikan infrastruktur jalan, lapangan desa dan kegiatan kepemudaan, hingga irigasi pertanian dan penyediaan sumber air untuk masyarakat.

Baginya, selain pemekaran desa, ada juga program besar yang akan dilaksanakan dan berdampak ke Desa Persiapan Regak, seperti pembangunan Puskesmas Pengadang menjadi tipe A dan pengaspalan jalan sepanjang 2,7 KM yang menghubungkan Desa Pengadang menuju Desa Beraim.

“Jika kualitas jalan sudah baik, tentu sektor perekonomian juga akan membaik. Karena ini akan berdampak pada kemudahan mereka dalam mengakses hasil pertanian maupun sektor perdagangan,” pungkasnya. |df

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *