LOMBOK TENGAH – Pembangunan ruas jalan di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) sejauh ini masih belum maksimal. Hal itu berdampak pada sektor perekonomian, pendidikan dan kesehatan masyarakat. Sehingga Pemerintah Daerah (Pemda) harus segera mengambil langkah strategis untuk menuntaskan pengerjaan ruas jalan tersebut.
Menyikapi hal itu, anggota DPRD Loteng, Ahmad Rifa’i kembali angkat suara. Menurutnya, jika terkait anggaran, pihaknya menilai alasan Pemda itu tidak tepat. Seharusnya, perbaikan jalan kabupaten menjadi salah satu skala prioritas.
“Kalau memang alasannya tidak ada uang, kami dari DPRD menyetujui untuk minjam uang untuk menuntaskan perbaikan ruas jalan ini,” kata Rifai, kemarin.
Dijelaskannya, ruas jalan kabupaten yang terdata saat ini sepanjang 810 kilometer. Di mana, total ruas jalan yang masih rusak sekitar 30 persen atau sepanjang 162 kilometer. Jika 1 kilometer jalan membutuhkan anggaran Rp. 1 miliar, maka total anggaran yang dibutuhkan secara keseluruhan mencapai Rp. 162 miliar.
“Tapi perbaikannya harus bisa dituntaskan dalam kurun waktu setahun. Agar tidak ada lagi pembahasan masalah jalan di pembahasan-pembahasan selanjutnya,” tegasnya.
Dari informasi yang diterima, lanjut politisi PKS ini, hampir di semua kecamatan masih ditemukan ruas jalan rusak, baik itu rusak ringan, sedang maupun berat. Bahkan ada yang pengerjaanya belum tersentuh sama sekali.
Ironisnya, beberapa masyarakat malah meminta ruas jalan itu dialihkan statusnya menjadi jalan desa, agar pengerjaanya bisa dilakukan pemerintah desa.
“Ini bentuk protes masyarakat yang kecewa dengan kondisi jalan. Kalua mau serius untuk selesaikan persoalan jalan ini, kami di DPRD siap saja,” pungkasnya. |df