Disnakertrans Perkirakan PMI Tujuan Timur Tengah Meningkat

LOMBOK TENGAH – Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Lombok Tengah (Loteng) memperediksi akan banyak Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang berangkat ke negara Timur Tengah seperti Arab Saudi.

Hal ini disebabkan dibukanya moratorium untuk pengiriman CPMI tujuan Timur Tengah. Yang mana, paling banyak CPMI mengambil pekerjaan sebagai Asisten Rumah Tangga (ART).

Kepala Disnakertrans Loteng, Suhartono menyampaikan, antusiasme masyarakat untuk mengadu nasip menjadi PMI hingga saat ini cukup tinggi. Bahkan akan terus mengalami peningkatan karena pengiriman PMI ke Timur Tengah sudah mulai dibuka setelah sekian lama dilakukan moratorium.

Ia mengungkapkan, hingga kurun waktu dua bulan terakhir sudah ada ribuan warga menjadi PMI, dan yang mendominasi yakni negara tujuan Malaysia, Taiwan dan lainnya.

“Sekarang sudah ada MoU, kalau moratorium sudah dibuka lagi, saya perkirakan akan membludak masyarakat kita menuju negara Timur Tengah,” kata Suhartono, kemarin.

Menurutnya, dengan dibukanya moratorium ini,maka masyarakat akan banyak berangkat ke Timur Tengah untuk bekerja sebagai IRT. Disatu sisi, Presiden Prabowo Subianto sudah meminta agar membuka seluas-luasnya pengiriman CPMI atau membuka moratorium ke Timur Tengah.

“Tapi tentunya mempertimbangkan berbagai item persyaratan dari negara tujuan, seperti bagaimana perlakuan di negara tujuan, jaminan kesehatan dan lain sebagainya,” terangnya.

Dijelaskannya, tingginya minat warga untuk menjadi PMI karena ketersediaan lapangan kerja di Lombok Tengah masih sangat minim. Disatu sisi, para pekerja yang saat ini masih usia produktif sangat banyak.

“Para sarjana tiap tahun bertambah, tapi belum tentu pekerjaan setiap tahun itu ada. Jadi banyak yang menjadi PMI,” ujarnya.

Ia mengaku keberadaan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika sebenarnya bisa menyerap lapangan kerja yang cukup tinggi dan banyak menyerap tenaga kerja dari Lombok Tengah.

Hanya saja tetap banyak menjadi TKI, karena tidak adanya kesesuaian antara para pekerja dengan lapangan kerja yang tersedia. |df

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *