RSUD Praya Sediakan Alat C-ARM

LOMBOK TENGAH – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Praya terus melengkapi sarana dan prasarana fasilitas kesehatan. Setelah memiliki unit bedah syaraf, RSUD Praya kini memiliki alat kesehatan radiologi bernama C-ARM.

C-ARM merupakan mesin radiografi yang berbentuk seperti huruf C yang dapat memancarkan sinar-x untuk memindai kondisi pasien. Hasil pemindaian yang dihasilkan alat ini kemudian akan dikirim ke komputer agar dapat diperiksa kembali oleh dokter, sehingga bisa secepatnya mengambil tindakan.

“Dari hasil pemindaian itu, dokter bisa langsung melakukan tindakan tanpa harus menunggu hasil x-ray yang dilakukan di luar RSUD,” kata Direktur RSUD Praya melalui Kepala Ruang Radiologi, Hendrawan, Senin (29/07/2024).

Dijelaskannya, dengan alat tersebut, semua jenis layanan di radiologi untuk semua pasien pemeriksaan CT scan bisa dilaksanakan langsung, tanpa harus ke ruang radiologi untuk mendapatkan hasil. Sebab, melalui alat itu akan langsung terlihat titik-titik mana saja yang membutuhkan tindakan medis.

“Kita tidak perlu lagi membawa pasien ke Mataram atau Lombok Barat. Karena RSUD sudah memiliki alat secara mandiri,” terangnya.

Menurutnya, keberadaan alat tersebut sudah disosialisasikan ke masyarakat dan pasien. Dengan harapan, masyarakat bisa menyampaikannya ke publik. Hal ini dalam rangka kecepatan dan ketepatan layanan kesehatan bagi pasien.

Sementara itu, Kasi Promosi Kesehatan (Promkes) RSUD Praya, Ratmini menambahkan, setiap bulan rumah sakit rutin melakukan sosialisasi ke masyarakat dan pasien terkait berbagai kegiatan rumah sakit. Termasuk juga sosialisasi kegiatan bagi unit-unit layanan kesehatan, seperti halnya sosialisasi radiologi yang sudah dilakukan beberapa waktu lalu.

“Kegiatan sosialisasi ini sudah terjadwal. Promkes RSUD juga sudah menjadwalkan semua unit yang ada untuk melakukan penyuluhan,” jelasnya.

Sasaran sosialisasi sendiri, lanjut Ratmini, adalah keluarga pasien untuk edukasi, mengingat disiplin ilmunya padat dan kompleks. Dalam kurun satu tahun, di bulan bersangkutan pihaknya menjadwalkan masing-masing bidang atau unit untuk sosialisasi program kegiatannya.

Caranya dengan menggali dulu informasi dari kepala ruangan untuk tema apa saja yang akan disampaikan. Selanjutnya akan dibuatkan brosur untuk sangu pasien dan keluarga sepulang dari rumah sakit, sebagai tambahan wawasan pengetahuan pasien dan keluarganya.

Sementara untuk kegiatan yang bersifat perorangan, pihaknya menyiapkan program konseling gizi dan obat. Kegiatan ini dilakukan dua kali dalam satu bulan. Hal ini untuk mempermudah pasien rawat jalan untuk mendapatkan rekomendasi dokter, bahkan nanti akan diberikan surat pengantar untuk dipresentasikan.

“Kenapa ini kita lakukan ?, karena di beberapa rumah sakit belum dilakukan program seperti ini. Nantinya, siapapun pasien rawat jalan akan dapat konseling obat dan gizi. Ini sudah berlangsung sejak tahun 2022 lalu,” pungkasnya. |df

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *