LOMBOK TENGAH – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) mengumumkan bahwa proses perhitungan pembebasan lahan untuk pembangunan jalan jalur dua dari Praya menuju Kopang telah tuntas.
Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas dan kelancaran arus lalu lintas di kawasan tersebut.
Kepala Dinas PUPR Loteng, Lalu Rahadian menjelaskan, bahwa perhitungan untuk pembebasan lahan untuk pembukaan jalur dua dari Praya-Kopang telah tuntas dilaksanakan.
“Kami di PUPR sudah selesai menghitung luasan berapa lahan yang harus dibebaskan dan apa saja di atas lahan itu sudah selesai kita hitung. Kita juga sudah bahas juga dengan Perkim makanya dalam waktu dekat konsultan dari Perkim juga akan turun untuk memperkirakan berapa anggaran yang dibutuhkan untuk pembebasan lahan,” ungkap Lalu Rahardian.
Hanya saja pihaknya tidak bisa menjelaskan secara detail berapa luas lahan yang akan dibebaskan dan apa saja bangunan di atas lahan yang harus dibebaskan ini. Namun secara umum di atas lahan itu ada berdiri rumah, masjid, sekolah. “Untuk pembebasan lahan kita cendrung mengambil kearah timur dan panjangnya sekitar 12,5 Km,” terangnya.
Dengan sudah adanya hasil perhitungan luas lahan dan rencana konsultan turun menghitung jumlah anggaran yang dibutuhkan sebagai acuan nantinya untuk mempersiapkan anggaran. Karena nantinya dalam hal pembebasan lahan ini menjadi ranah pemda. “Makanya nanti bisa saja pembebasan lahan ini dilakukan secara bertahap. Tapi ini masih perkiraan harga kasar, karena untuk harga pasti nanri apresel yang menentukan,” tegasnya.
Dengan selesainya perhitungan pembebasan lahan, tahap berikutnya sosialiasi kemudian adalah pembangunan fisik jalan yang diharapkan dapat dimulai dalam waktu dekat.
Proyek ini diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi di wilayah Praya dan sekitarnya, serta mengurangi kemacetan yang sering terjadi di jalur tersebut. Dinas PUPR juga mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam menjaga dan mendukung pembangunan infrastruktur demi kenyamanan dan keselamatan bersama.
Sementara itu, Anggota DPRD Loteng, M Tauhid menyatakan, pihaknya dari DPRD tentu bakal sangat mengharapakan rencana Pemda itu bisa terwujud pada tahun -tahun mendatang.
“Tentu sangat kita harapkan rencana tersebut dapat terwujud. Tapi saya belum melihat action plannya (rencana tindak lanjutnya),” kata mantan Ketua DPRD Loteng. |df