LOMBOK TENGAH – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) mencatat jumlah wilayah kecamatan terdampak kekeringan air bersih terus bertambah. Hal itu diungkapkan Kepala BPBD Loteng, H. Ridwan Ma’ruf.
“Sebelumnya hanya enam kecamatan, sekarang menjadi delapan kecamatan. Penambahan wilayah kekeringan ini menjadikan daerah berstatus siaga darurat,” kata Ridwan Ma’ruf, kemarin.
Baca juga : Puskesmas Mangkung Berhasil Turunkan Angka Stunting Menjadi 12,7 Persen
Dijelaskannya, kedelapan kecamatan yang dilanda kekeringan akibat kemarau panjang tersebut diantaranya, Praya Timur total jumlah terdampak 33.119 KK, Praya 3.210 KK, Praya Tengah 33.533 KK, , Praya Barat 42.160 KK, Pujut 56.140, Jonggat 24.424 KK Pringgarata dan Praya Barat Daya.
Dengan bertambahnya wilayah kecamatan yang dilanda kekeringan, pihaknya telah mengeluarkan status tanggap darurat kekeringan. Bahkan, informasi BMKG sendiri kekeringan ini akan berlangsung hingga bulan November mendatang.
“Wilayah terparah yakni Praya Timur, khususnya Desa Semoyang dan Kidang. Hal ini dilihat dari permintaan air bersih setiap harinya yang mencapai puluhan tangki. Itu untuk Desa Semoyang, disusul. Selanjutnya di Kecamatan Jonggat,” terangnya.
Baca juga : Ratusan UMKM Dilibatkan dalam Event MotoGP 2023
“Intinya sejauh ini kami sudah menyalurkan ratusan tangki air bersih di delapan kecamatan,” tambahnya.
Sejauh ini, lanjutnya, stok air bersih di Loteng masih aman. Kendati jatah air bersih sesuai anggaran yang hanya 100 tangki sudah habis. Pihaknya berharap ada bantuan dari steakholder lain untuk menyalurkan bantuan air bersih pada masyarakat terdampak.
“Memang sejauh ini masyarakat sudah mendapatkan air bersih dari instansi lain. Seperti PDAM, Bank NTB, BWS dan Dinas Sosial, tandasnya. (red)