LOMBOK TENGAH – Petani di tujuh kecamatan di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) mulai menaman tembakau sejak beberapa hari terakhir. Tujuh kecamatan itu adalah Kecamatan Kopang, Janapria, Praya Timur, Pujut, Praya Barat dan Praya.
Kepala Dinas Pertanian Loteng, M. Kamrin mengatakan, luas lahan yang ditanami tembakau di tujuh kecamatan itu terus meningkat setiap tahun. Sebab, menanam tembakau memberi keuntungan kepada petani yang pada saat kemarau tidak bisa menanam padi.
“Dengan demikian, petani tetap produktif saat musim kering,” kata Kamrin saat ditemui di kantor bupati, kemarin.
Dijelaskannya, melihat dari kondisi cuaca saat ini, tentu sudah waktunya para petani tembakau melakukan penanaman. Masa tanam hingga panen tembakau ini selama empat bulan. Petani mulai menanam tembakau pada Juni dan panen pada September hingga November mendatang.
”Sekarang sudah memasuki musim kemarau. Jadi sebagian petani saat ini mulai menanam tembakau. Luas tanam tembakau pada 2022 mencapai 9.000 ribu hektar dan 2023 sekitar 14 ribu hektar, tahun ini sekitar 15 hektar,” jelasnya.
Ia mengaku, rata -rata kendala yang dihadapi petani dalam menanam tembakau ini adalah air. Sehingga untuk membantu petani tersebut, pihaknya dari dinas meminta pada PUPR untuk menjadwalkan penyaluran air ke setiap kecamatan.
Disinggung mengenai harga tembakau, ia mengaku jika hal itu tidak bisa pastikan. Kadang harganya naik dan kadang juga bisa turun. Semua tergantung dari kualitas tembakau itu sendiri.
“Kami tetap mengimbau pada semua perusahaan yang membeli tembakau petani agar memberikan harga sewajarnya. Jangan membeli tembakau petani dengan harga rendah,” tandasnya. |df