LOMBOK TENGAH – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) meminta Pemerintah Daerah kabupaten (Pemda) segera melakukan pembenahan berupa redesain terhadap Pasar Renteng Kecamatan Praya.
Pasalnya, dengan kondisi pasar yang ada saat ini, membuat para pedagang ogah untuk menempati lapak atau kios di pasar tersebut. Hal ini kemudian berdampak terhadap tidak maksimalnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari pasar tersebut.
Wakil Ketua DPRD Lombok Tengah, HM. Mayuki menegaskan, keberadaan Pasar Renteng yang dinilai amburadul ini tidak terlepas dari tidak dilibatkannya berbagai pihak dalam mendesain pasar itu. Kendati anggarannya bersumber dari pemerintah pusat, seharusnya desain pasar itu dilihat juga dari sisi atau keinginan pedagang dan masyarakat.
“Sekarang banyak los atau lapak di pasar renteng ini yang tidak dipakai akibat dari mengacu pada sistem yang ada di pusat,” kata Mayuki, Kamis (16/05/2024).
Dikatakannya, Pasar Renteng seharusnya didesain bukan dengan pola pasar tertutup, tetapi harus tetap mengedepankan sisi tradisional. Apabila hal ini dibiarkan, pihaknya meyakini sampai kapanpun para pedagang tidak akan mau menempati lapak yang tersedia.
“Imbasnya, PAD dari Pasar Renteng saat ini tidak pernah mencapai target. Jauh lebih tinggi pada saat desainnya seperti dulu,” terangnya.
“Jadi, kami minta untuk segera dilakukan redesain,” sambung Ketua DPC PPP Lombok Tengah itu.
Menurutnya, karakter masyarakat yang masih tradisional tidak akan mau jika situasi pasar terlihat tertutup. Dengan tidak maksimalnya desain Pasar Renteng ini, maka menjadi tidak seimbang apa yang sudah dikeluarkan oleh pemerintah dengan apa yang menjadi pemasukan.
“Sisi bangunan memang masih bagus, tapi kalau tidak ada manfaat juga percuma. Makanya, kami sarankan redesain,” ujarnya.
Pihaknya berharap agar Pemda Loteng mendengar aspirasi rakyat untuk bisa membenahi keberadaan Pasar Renteng ini. Bahkan, beberapa kali pihaknya terima keluhan masyarakat terkait Pasar Renteng yang ingin dijebol.
“Boleh saja dinas beranggapan tidak melakukan redesain karena anggaran, tapi ini keinginan masyarakat,” pungkasnya. |df