LOMBOK TENGAH – Dinas Sosial (Disos) Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) saat ini sedang gencar melakukan verifikasi dan validasi Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) masing-masing desa maupun kelurahan. Hal itu disampaikan Kepala Disos Loteng, H. Masnun,kemarin.
Menurutnya, ratusan desa dan kelurahan tersebar dalam 12 kecamatan saat ini sudah memiliki operator Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial Next Generation (SIKS-NG). Sehingga Pemerintah desa da kelurahan sangat mudah untuk mengusulkan data warga yang mendapatkan bantuan sosial.
“Kita minta kepada seluruh desa/kelurahan aktif melakukan verifikasi dan validasi kembali DTKS di wilayah masing-masing,” kata Masnun,kemarin.
Dijelaskannya, verifikasi dan validasi DTKS desa/kelurahan tersebut dilakukan agar data para Keluarga Penerima Manfaat (KPM) program bantuan sosial yang digulirkan pemerintah pusat tepat sasaran.
Adanya verifikasi dan validasi DTKS ini, dilakukan melalui musyawarah tingkat desa/kelurahan. Jika ada warga yang belum masuk DTKS dan dinilai layak bisa diusulkan untuk dapat bansos. Sebaliknya jika ada warga yang sudah tidak layak lagi menerima bansos agar datanya dikeluarkan dari DTKS.
“Agar data KPM ini bisa terus dilakukan update dan diperbarui sesuai dengan kriteria penerima bansos,” jelasnya.
Ia menambahkan, petugas operator SIKS-NG DTKS desa/kelurahan bisa mengeluarkan KPM sudah tidak layak menerima bansos, serta menginput data KPM baru yang dihasilkan dari musyawarah desa/kelurahan.
“Jika tidak dilakukan musyawarah desa dan kelurahan, maka Pusdatin Kemensos RI secara otomatis akan mengakomodir data KPM lama untuk diberikan bansos. Jadi sangat disayangkan jika ada warga yang layak tetapi tidak dapat bansos,” tegasnya.
Sejauh ini, data DTKS tercatat ribuan jiwa. Bahkan sudah banyak yang dicoret setelah dilakukan verifikasi dan validasi, karena dinilai tidak layak lagi menerima bansos.
“Kami sekarang sedang gencar untuk melakukan validasi data untuk penerima bansos ini. Karena kuota bantuan yang kami dapatkan dari pemerintah terbilang cukup banyak,” pungkasnya. |df