Maju Pileg 2024, Abdul Hakim Lukman Siap Hidupkan Kejayaan Industri Gerabah Penujak

LOMBOK TENGAH – Pemilihan Legislatif (Pileg) tahun 2024 mendatang untuk Daerah Pemilihan (Dapil) Praya Barat-Praya Barat Daya terus memunculkan nuansa baru. Bahkan, Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) dari kalangan millenial terus berdatangan. Salah satunya, bacaleg dari Partai Bulan Bintang (PBB), Abdul Hakim Lukman.

Pria asal Dusun Benjor, Desa Penujak, Kecamatan Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) ini resmi memantapkan niatnya untuk terjun ke dunia politik. Hal itu berdasarkan atas ketertarikannya untuk memberikan kontribusi lebih terhadap masyarakat Loteng, khususnya Dapil IV (Praya Barat-Praya Barat Daya).

Baca juga : Tingginya Harga Beras, Dewan Minta Pemda Loteng Gelar Operasi Pasar

“Peluang ini harus bisa saya manfaatkan dengan baik. Kalau bukan sekarang, lalu kapan lagi. Sudah saatnya kaum millenial ikut mengambil peran di kancah politik,” kata Abdul Hakim Lukman, Senin 11 September 2023.

Ia menjelaskan, tujuannya maju di Pileg tersebut bukan keisengan semata. Namun karena prihatin dengan potensi-potensi yang masih belum mendapat perhatian serius dari pemerintah, khususnya pemerintah desa. Salah satunya keberadaan pengrajin gerabah yang ada di Desa Penujak.

Baca juga : Ribuan Mentor FEC Layak Dijadikan Tersangka

“Kita sayangkan keberadaan gerabah ini yang mati suri. Padahal sebagian besar masyarakat berprofesi sebagai pengrajin gerabah,” ujarnya.

Menurutnya, jika gerabah ini bisa dikembangkan dengan baik, tentu perputaran perekonomian masyarakat bisa berjalan. Bahkan, para pengrajin bisa kembali beraktivitas seperti puluhan tahun silam. Begitu juga dengan para penambang tanah liat yang ada di Gunung Balibe, Desa Persiapan Masjuring.

“Gerabah ini kan bahan bakunya dari Gunung Balibe. Jika gerabah ini dihidupkan kembali, maka masyarakat di dua desa ini bisa merasakan dampaknya langsung,” jelasnya.

Baca juga : Berikut Pasal-pasal yang Diduga Dilanggar Mentor FEC Shopping Indonesia

Dikatakannya, beberapa waktu lalu Gubernur NTB telah melaunching Desa Penujak sebagai desa wisata gerabah. Hanya saja, bentuk promosi pemerintah desa belum begitu menunjukkan hasil yang signifikan. Padahal, Desa Penujak merupakan pintu masuk pelaku wisata, baik itu wisatawan lokal maupun mancanegara.

“Kedepan, potensi-potensi seperti ini harus terus kita kembangkan. Para pengrajin ini harus tetap diberikan pembinaan dan diberdayakan dengan maksimal. Agar artshop-artshop ini bisa hidup kembali dan dikunjungi para wisatawan,” pungkas pria kelahiran 1989 ini. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *